HMM Untidar Salurkan Bantuan APD untuk Tenaga Medis
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG-Kekurangan alat pelindung diri (APD) untuk penanganan Covid 19 banyak dikeluhkan tenaga medis. Ada dasar itulah, salah seorang dosen Teknik Mesin, Universitas Tidar bernama Arif Rahman Saleh mengajak murid-muridnya untuk bersama membuat APD berupa Face Shield dengan menggandeng Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Untidar. “Untuk mendapatkan APD sekarang susah dan harga yang mahal, sehingga dengan mempertimbangkan harga yang lebih murah dan fungsinya sama maka kami memutuskan untuk memproduksi sendir,\" jelas dosen yang biasa dipanggil Pak Arif oleh anak didiknya tersebut. Dia merasa prihatin terhadap wabah virus Corona (Covid 19) yang semakin meluas. Melonjaknya kasus sejalan dengan melonjaknya pasien yang harus ditangani oleh para medis. \"Mereka (medis) sebagai garda terdepan dalam memerangi virus ini, namun kekurangan APD . Sehingga para medis terpaksa menggunakan APD ala kadarnya yang tidak sesuai standar protokol kesehatan,\" tutur Arif. Baca Juga Pandemi Corona, 200 Warga Binaan Lapas Magelang Dirumahkan Dalam melakukan gerakan sosial tersebut mereka berbagi tugas, Arif mengkoordinir mahasiswanya dalam proses pembuatan face shield sedangkan HMM membantu biaya dan proses produksi. Biaya operasional tersebut didapat dengan membuka donasi dalam gerakan sosial bertajuk Lawan Covid-19 “Dari Kita, Untuk Kita” yang dihimpun oleh HMM. Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin Untidar, Deni mengatakan hasil donasi berupa uang akan kami gunakan untuk memproduksi Face Shield, kemudian kami salurkan ke puskesmas atau rumah sakit yang membutuhkan. Setiap hari, mereka baru memproduksi 6-7 pcs, “Walau produksi masih terbatas akan tetapi nilai kebermanfaatannya itu yang kami cari,” kata Deni. Mereka telah menyalurkan sebanyak 85 pcs ke beberapa puskesmas yang ada di Kabupaten dan Kota Magelang yaitu Puskesmas Grabag (10 pcs), Magelang Tengah (10 pcs), Mertoyudan 1 (15 pcs), Secang 2 (10 pcs) dan Lazizmu (50 pcs). Hasil donasi untuk biaya pembuatan APD saat ini terkumpul Rp3,5 juta. Akan tetapi produksi akan tetap dilaksanakan hingga biaya operasional hasil donasi tersebut termanfaatkan. “Pihak penerima bantuan seperti puskesmas sangat terbantu, karena puskesmas-puskesmas tersebut lokasinya jauh dari kota dan bahkan belum terdistribusi APD sama sekali,” tambah Deni. (hen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: